Keduanya dilarang di Indonesia maupun dalam agama saya. Jadi, jujur aja, saya tidak begitu banyak mengetahui mengenai drugs and alcohol. Walaupun begitu, saya akan cerita sedikit. Ini murni dari diri saya pribadi, jadi jangan sangkut pautkan dengan agama, salahkan saya saja bukan agama saya.
Saya memang pernah mencicipi bir hanya seteguk dua teguk, dulu sewaktu kecil dan beberapa bulan belakangan. Semua berawal dari rasa penasaran. Bir itu menurut saya rasanya pahit dan panas. Karena saya tidak menyukai rasanya, maka saya hanya minum sekitar dua tegukan saja. Di beberapa negara, banyak yang meminum bir selepas bekerja. Itu memang sudah jadi budaya yang tidak bisa dipungkiri lagi. Saya rasa hal seperti itu murni untuk melepas penat, sama seperti kita yang melepas penat dengan melakukan hobi ataupun jalan-jalan ke mall mencari ikemen.

Kedepannya, saya rasa saya tidak ingin lagi meminum alkohol. Yah, selain memang dilarang oleh agama, bikin mabuk, rasanya pun sangat tidak enak menurut saya. Untuk drugs, saya tidak akan pernah mencobanya seumur hidup saya. Hahaha.